Senin, 06 Februari 2017

Tips-Tips Menulis Cerpen atau Novel Fantasi




Hello semua...

Apa kalian suka menulis cerpen atau novel yang berbau khayalan? Atau kalian punya daya imajinasi tinggi? Suka menciptakan sesuatu dalam angan-angan? Maka kesimpulannya, kemungkinan besar kalian adalah pecinta fantasi.

Baiklah, tak perlu panjang lebar lagi. Kali ini, aku mau berbagi tips menulis cerpen atau novel genre yang sering diidentikkan dengan Harry Potter nih. Simak yuk.

FANTATIPS 1 : Menetapkan Latar


a. Kembangkan ide.

Cerita fantasi biasanya terjadi di dunia atau alam fiksi. Jika kamu ingin menulis cerita fantasi, kamu akan menciptakan dunia untuk pembaca yang sedikit berbeda dengan dunia kita saat ini. Untuk mulai menulis cerita fantasi, cobalah melahirkan ide seru untuk latarnya. Penulis cerita fantasi mendapatkan ide dari mana saja. Mungkin suatu kali kamu melihat artikel di National Geographic tentang daerah gurun yang melahirkan ide tentang planet fantasi.

Mungkin kamu sedang berjalan-jalan di hutan dan melihat pohon yang tampak tidak biasa dan mendapatkan ide dari sana. Mengekspos diri pada latar yang tidak biasa atau tidak disangka-sangka dapat membantu memicu imajinasi.

b. Gambarkan dunia ciptaan kamu.

Seperti apa suasana dan keadaan di dunia fantasi kamu? Jika ingin cerita terasa realistis, kamu harus memiliki visi jelas mengenai dunianya. Cobalah membuat deskripsi mendetail tentang planet, desa, kota, atau alam yang menjadi latar cerita kamu. Kamu dapat berlatih penulisan deskriptif dengan menggambarkan pemandangan nyata terlebih dahulu.

Misalnya, carilah tempat di luar ruangan dan tulis semua yang kamu lihat menggunakan bahasa deskriptif. Libatkan semua indra Anda. Seperti apa aromanya, rasanya, kelihatannya, dan sebagainya.

c. Gambarlah peta, jika peta tersebut dapat membantu.

Banyak penulis terkenal menyertakan peta dunia fantasi dalam karya mereka. Jika kamu memiliki bakat artistik, cobalah menggambar peta dunia fantasi kamu di atas selembar kertas. Gambarlah bentuk kasar dunia kamu. Contohnya, jika kamu menulis cerita fantasi yang berlatar pulau terpencil, kamu bisa membuat pulau tersebut berbentuk seperti hati. Pilihlah unsur-unsur yang menonjol.Gambarlah bintang untuk merepresentasikan setiap ibu kota. Gambarlah riak air untuk mengindikasikan sungai, kali, dan laut. Jika kamu tahu tempat kematian kaisar terakhir kerajaan, tandai di peta.

d. Tetapkan lokasinya.

Di mana lokasi cerita kamu? Beberapa cerita mengambil tempat di dunia dalam dunia kita sendiri. Misalnya, seri Harry Potter menampilkan dunia tersembunyi di dalam negara Inggris modern. Akan tetapi, The Lord of the Rings berlatarkan dunianya sendiri yang disebut Bumi Tengah.

e. Tentukan kerangka waktunya.

Dunia fantasi harus didasarkan pada periode waktu tertentu. Beberapa dunia fantasi ada di masa depan sehingga akan ada kemajuan teknologi. Akan tetapi, jika kamu menulis cerita dengan masyarakat yang lebih primitif, orang-orangnya tidak akan memiliki teknologi modern. Pertimbangkan kerangka waktu ketika kamu menetapkan latar.

FANTATIPS 2 : Membuat Peraturan


a. Ciptakan konvensi sosial.

Jika kamu menciptakan dunia sendiri, pertimbangkan kelas dan konvensi sosial, sehingga dunia kamu terasa lebih realistis. Ajukan pertanyaan-pertanyaan penting untuk dijawab.  Apakah ada sistem kelas yang jelas di dunia tersebut?  Seperti apa adat dan ritual yang umum di sana?

b. Ciptakan kelas-kelas sosial.

Banyak konflik dalam cerita fantasi dipicu oleh pemisahan kelas. Dalam Hunger Games, misalnya, sistem kelas atas dan kelas bawah dipisahkan dengan jelas hingga mengakibatkan revolusi. Bagaimana pemisahan kelas di dunia kamu? Apakah ada pembagian ketat antara kaum kaya dan kaum miskin?

c. Tentukan bagaimana kerja unsur supernatural.

Unsur supernatural adalah kunci pada kebanyakan cerita fantasi. Mungkin di dalam dunia fantasi kamu sihir adalah bagian yang lazim. Mungkin hantu itu nyata dan dapat berinteraksi dengan manusia. Jika kamu menyertakan supernatural, kamu harus menentukan peraturan seperti cara kerja unsur supernatural tersebut di dalam dunia kamu.

d. Buatlah ketentuan tentang senjata dan benda-benda supernatural.

Cerita fantasi biasanya melibatkan persenjataan canggih atau benda supernatural. Jika kamu memutuskan untuk menyertakan hal-hal seperti itu ke dalam cerita, pastikan kamu memahami cara kerjanya. Misalnya, dalam Harry Potter, tongkat sihir yang memilih penyihir. Ini merupakan semacam peraturan yang harus ditentukan jika Anda ingin cerita terasa meyakinkan.

e. Patuhilah peraturan kamu sendiri.

Kamu harus konsisten ketika membuat peraturan tentang dunia fantasi. Pembaca akan frustrasi jika peraturan dapat dibengkokkan menurut situasi atau konflik. Begitu kamu menetapkan satu peraturan, jangan mengubahnya lagi.

FANTATIPS 3 : Menentukan Karakter


a. Ciptakan makhluk bukan manusia.

Jika kamu ingin menjadikan dunia fantasi terasa nyata, sertakan beberapa karakter bukan manusia. Salah satu bagian yang membuat dunia fantasi sangat menarik adalah perwujudan makhluk mistis ke alam nyata. Akan tetapi, pastikan makhluk-makhluk tersebut terkesan realistis.

b. Pertimbangkan motivasi karakter.

Ketika menulis karakter cerita fantasi, kamu dapat mengikuti peraturan penceritaan mendasar. Semua karakter harus memiliki motivasi. Semua karakter harus memiliki kelemahan atau kekuatan yang berkaitan dengan motivasi utama mereka.  Tanyakan apa yang diinginkan karakter kamu.

c. Tentukan siapa tokoh utamanya.

Hampir semua cerita fantasi memiliki tokoh utama atau pahlawan. Satu karakter dengan kekuatan unik dan tekad akan membantu menggerakkan plot ke depan. Karakter tersebut akan melawan antagonis utama dan menyelesaikan konflik sentral. Tentukan siapa yang menjadi tokoh utama atau pahlawan sebelum mulai menulis cerita. Biasanya, tokoh utama tidak menyadari bahwa ia spesial. Harry Potter tidak tahu bahwa ia adalah penyihir sampai diberi tahu oleh Hagrid.

d. Pertimbangkan mentor.

Banyak cerita fantasi menampilkan seorang mentor. Seperti disebutkan Obi-Wan berperan sebagai mentor untuk Luke Skywalker dalam Star Wars. Harry Potter memiliki beberapa mentor, seperti Hagrid dan Dumbledore, yang membantu memperkenalkannya kepada dunia sihir. Mentor dapat membantu melancarkan alur cerita fantasi.

e. Ciptakan penjahat yang selalu diingat.

Penjahat adalah elemen penting dalam cerita fantasi. Tokoh utama harus memiliki antagonis utama yang harus dilawan dalam cerita.  Curahkan waktu untuk mengembangkan tokoh penjahat yang meyakinkan.

FANTATIPS 4 : Menulis Cerita


a. Buatlah garis besar cerita.

Karena cerita fantasi melibatkan banyak peristiwa rumit, garis besar akan sangat membantu. Sebelum menulis cerita, buatlah draf garis besar terlebih dahulu. Kamu dapat membuat garis besar dengan tajuk dan subtajuk. Tajuk biasanya ditandai dengan angka romawi, sementara subtajuk ditandai dengan huruf kecil atau angka. Misalnya, 
"I. Memperkenalkan Ramona, 
 a. Ramona sedang bekerja di ladang. 
 b. Dia diganggu oleh arwah bibinya."

b. Perkenalkan masalah sentral.

Kamu harus memperkenalkan masalah sentral dari awal cerita. Pikirkan situasi yang membuat tokoh utama tiba-tiba dipaksa bertindak dan mengantarnya menjadi pahlawan. Katniss Everdeen menawarkan diri sebagai peserta Hunger Games.  Buffy Summers menyadari bahwa ia harus menerima tugas sebagai pembasmi ketika teman-temannya diserang vampir.  Harus ada peristiwa yang terjadi, di awal, yang mendorong tokoh utama bertindak.

c. Kembangkan kisah si tokoh utama.

Setiap peristiwa dalam cerita harus membantu pengembangan tokoh utama. Kekuatan, keterampilan, dan bakat khusus tokoh utama harus diuji pada setiap peristiwa dan konflik. Perhatikan bagaimana ini terjadi dalam cerita fantasi favorit kamu. Cobaan dan penderitaan apa yang dihadapi Harry Potter sehingga ia menerima takdir sebagai anak laki-laki yang bertahan hidup? Apa yang membuat Katniss menerima bahwa ia harus memimpin revolusi?

d. Pilihlah akhir yang pantas.

Setelah tokoh menghadapi klimaks cerita, pilihlah akhir yang pantas. Cara kamu memilih akhir cerita bergantung pada ke mana kamu ingin melanjutkan. Cerita fantasi bisa berakhir bahagia atau sedih.  Kamu dapat mengakhiri cerita dengan konflik yang tidak terselesaikan atau tokoh utama kehilangan sesuatu atau seseorang. Kamu juga dapat mengakhiri dengan kemenangan separuh. Sebagian penjahat telah dikalahkan, tetapi masih ada konflik yang belum diselesaikan.  Akhir seperti ini akan berguna jika kamu ingin menulis sekuel. Akan ada tantangan yang harus dihadapi tokoh utama di cerita selanjutnya.




Sekian...

Semoga bermanfaat ^_^





Sumber : Inelamedia Cf

Tidak ada komentar:

Posting Komentar